Tangerang - Humas BRIN. Staf Humas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mochamad Rian Hidaya Putra mengatakan social media campaign merupakan strategi promosi yang dilakukan melalui media sosial untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya seperti meningkatkan brand awareness, meningkatkan penjualan, atau menumbuhkan engagement dengan konsumen. Strategi social media campaign yang efektif melibatkan langkah-langkah yang terkoordinasi dan berfokus pada tujuan yang ditetapkan.

"Ada beberapa saluran dalam melakukan sosial media campaign yaitu Owned Media dimana konten apapun yang dapat dimiliki oleh sebuah brand atau bisnis, dan dapat dikendalikan kontennya contohnya instagram, X, Facebook. Ada juga Paid Media dimana konten yang didapatkan oleh brand atau bisnis karena membayar, contohnya sosial media ads, google ads. Sedangkan Earned Media dimana konten yang didapatkan oleh brand atau bisnis dari orang lain secara cuma-cuma (tanpa dibayar), contohnya testimoni dan liputan media, " ujar Rian saat memberikan Pelatihan Digital Marketing dalam kegiatan Masyarakat Bertanya BRIN Menjawab (MBBM) di Tangerang, Senin (29/1). 

Rian menjelaskan, agar promosi yang dilakukan bisa efektif maka kita perlu memahami karakteristik Media sosial yang dipilih. Selain itu kita juga perlu menyusun strategi mulai dari menentukan tujuan, saluran yang akan digunakan, dan jenis konten. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan konten dan menentukan jadwal publikasi. 

"Setelah konten dipublikasikan, kita pantau respon dari warganet dan diukur engagementnya. Hasilnya kemudian dianalisis apakah konten tersebut efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak," kata Rian. 

Lantas konten seperti apa yang efektif menarik engagement warganet? Rian mengungkapkan bahwa konten yang efektif adalah konten yang menyenangkan, ulasan yang jujur, direkomendasikan, menarik perhatian dan menawarkan harga terjangkau. 

"Dalam membangun sosial media campaign, kita perlu memerhatikan sosial media content pillar tujuannya agar konten-konten yang ditampilkan tidak monoton dan tetap menarik engagement. Konten yang dipublikasikan harus bersifat informatif, inspirasi, promosi, edukasi, interaksi. Jadi tiap konten disesuaikan kebutuhannya apakah sifatnya informatif dan inspirasi, promosi dan interaksi atau yang lainnya," tuturnya. 

Rian menambahkan, konten yang efektif bisa dibuat dalam beberapa tahap. Pertama tahap teaser, yaitu memberikan "Sneakpeek" untuk mentrigger audience. Setelah terbangun hype, dilanjutkan dengan membuka campaign yang kita miliki, ini adalah tahap reveal. Ketiga tahap content, yaitu membuat konten rutin sebagai followup dan menjaga hype yang ada.

"Keempat action, mengajak audience melakukan tindakan tertentu seperti melakukan pembelian," pungkas Rian.(dv)