Subang – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menerima kunjungan dari 288 siswa dan 30 guru pendamping SMAN 61 Jakarta di BRIN Kawasan Sains Subang, pada Rabu (28/8). 

Sael Pane, mewakili Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG)-BRIN, menyambut kedatangan para tamu dan mengungkapkan rasa senangnya. Dalam sambutannya, Sael mengajak para siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari layanan informasi tentang teknologi BRIN, konsultasi riset, serta simulasi dan praktik penerapan riset teknologi yang dilakukan di PRTTG-BRIN.

“Penerapan riset Teknologi Tepat Guna (TTG) merupakan bagian penting dalam mewujudkan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah-sekolah. Misalnya, riset teknologi PRTTG-BRIN dapat meningkatkan kualitas produk pangan dan lainnya. Sekolah sering kali mengajukan kunjungan ke BRIN Subang sebanyak 3 hingga 4 kali dalam setahun untuk kegiatan pembelajaran P5. Kami siap berbagi hasil riset teknologi kepada dunia pendidikan sebagai kontribusi BRIN untuk memajukan sumber daya NKRI,” jelas Sael.

Sael menambahkan bahwa kunjungan SMAN 61 Jakarta ke BRIN merupakan langkah yang tepat. BRIN saat ini berfungsi sebagai pusat teknologi di Indonesia, tempat yang ideal bagi siswa untuk mempelajari berbagai bidang teknologi. Ia kemudian memberikan materi tentang profil BRIN, termasuk informasi mengenai pembentukan BRIN, visi dan misi, tugas dan fungsi, serta struktur organisasi BRIN, termasuk Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP)-BRIN. Materi ini bertujuan agar siswa SMAN 61 Jakarta dapat memahami BRIN secara umum.

Ashri Indriati, periset di PRTTG-BRIN, menjelaskan bahwa teknologi pangan berperan penting dalam mengurangi kehilangan bahan pangan, meningkatkan keanekaragaman pangan, serta keamanan dan nilai gizi pangan. 

“Tema projek berekayasa dan berteknologi ini berfokus pada pengembangan produk berteknologi yang memudahkan kehidupan sehari-hari serta menciptakan lingkungan yang lebih baik,” ungkap Ashri. Ia juga menyampaikan materi tentang profil PRTTG-BRIN, termasuk sejarah, SDM, ruang lingkup riset, dan produk riset. Ashri berharap kunjungan ini memberikan pengetahuan berharga kepada siswa tentang penerapan teknologi dalam mengembangkan produk pangan.

Selama kegiatan, Ashri dan tim membagi siswa dalam kelompok untuk melakukan konsultasi riset berdasarkan topik yang diinginkan. Konsultasi dilakukan oleh para periset PRTTG-BRIN yang ahli di bidang TTG pangan, proses, pengolahan, energi alternatif, IoT, dan alat. Para siswa juga melakukan tur ke laboratorium dan workshop serta simulasi pengoperasian kompor tungku ganda dan roaster kopi.

Rossiano Rizky, Wakil Kepala Sekolah SMAN 61 Jakarta, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran P5 dengan tema “Berekayasa & Berteknologi”. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan produk berteknologi, serta mengasah keterampilan berpikir dan coding. Rossiano mengucapkan terima kasih kepada BRIN atas sambutan hangat dan layanan riset TTG yang diberikan. Ia mengapresiasi antusiasme siswa selama kunjungan dan berharap manfaat dari kegiatan ini dapat diterapkan dalam pembangunan berkelanjutan NKRI.

Madina Altair Sekarafini, mewakili siswa SMAN 61 Jakarta, mengungkapkan bahwa kunjungan ini memberikan pengetahuan baru tentang inovasi produk dan jasa yang mengikuti perkembangan IPTEK. Ia mengapresiasi penjelasan dari para fasilitator BRIN dan berharap produk yang dikembangkan dapat berguna untuk masyarakat serta berkontribusi pada cita-cita Indonesia Emas 2045.

Madina menambahkan bahwa sesi konsultasi, praktik, dan simulasi memberikan wawasan mendalam tentang teknologi dan riset. Ia berharap ilmu yang didapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menginspirasi masyarakat umum.

Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman siswa tentang teknologi dan riset serta memotivasi mereka untuk berkontribusi dalam kemajuan teknologi di masa depan. (sp.ecp.da/da, ed.set)