Jakarta - Humas BRIN.Perhelatan Inari Expo yang ke-3 yang juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional menjadi pentas akbar bagi ekosistem riset dan inovasi nasional. Tak hanya menampilkan hasil riset dan inovasi karya periset BRIN, namun berbagai hasil inovasi kolaborasi dengan berbagai mitra industri juga turut diekspos pada ajang tersebut.

Dalam momentum penting ini, tentu saja tak dilewatkan civitas CWS Gedung Kusnoto. Civitas yang tergabung dalam paguyuban Kusnoto berpartisipasi memeriahkkan acara pembukaan di Cibinong pada Kamis (8/9). Orkestrasi angklung dari grup D’Kusnoto membahana saat dimainkan 60 orang dan 3 penyanyi yang mengiring irama yang dibawakan secara medley.

Adnan Al Bachry selaku Ketua Paguyuban Kusnoto turut menegaskan terkait misi dan dimensi dalam pembentukan grup angklung D’Kusnoto. Pertama, civitas BRIN yang beraktifitas di KKB Kusnoto Bogor ingin memberikan persembahan pada acara pembukaan Inari, sebuah perhelatan besar yang diselenggarakan oleh BRIN dalam rangka memamerkan karya anak bangsa. Kedua, kami ingin melestarikan budaya bangsa dan memperhatikan pekerja seni dan kesenian daerah. Angklung dibuat dari bambu yang ditanam dan dipanen di bumi Pasundan. Dari pekerja seni yang terampil tercipta hasil karya yang luar biasa. Ketiga, pemain angklung merupakan para profesor riset, Doktor dan Master multidisiplin yang sangat sibuk dalam risetnya masing-masing dan terbiasa menggunakan otak kirinya, bisa bekerjasama dan berkomitmen mengatur waktu dan energinya untuk berkarya yang menggunakan otak kanannya. 

“Bagi periset, sesuatu yang tidak mudah baik secara waktu maupun “mengubah stelan”, namun kami berhasil meleburkan diri dalam rasa, nada dan harmoni yang selaras bahkan menyenangkan. Lega rasanya, barier-barier ego sektoral telah dilampui. Selanjutnya tentu akan lebih mudah bagi kami untuk berkarya dan berkolaborasi menghasilkan output riset demi tanah air tercinta”, tutur Adnan (MKR)